Senin, 01 Agustus 2011
Kamis, 19 Agustus 2010
-Pernik Cinta- Bag I
Sambil sesekali mengusap keringat yang membanjir dikeningnya, Dani terus berjalan menyisiri trotoar Malioboro yang penuh sesak.
Apalagi ini hari minggu, hari yang memang jatahnya orang-orang untuk shopping atau sekedar window shopping alias ngeceng buat cuci mata. Seperti Dani juga, sesekali melirik jelalatan ke kiri dan ke kanan nyari gadis-gadis cantik sebagai mangsanya. Tapi kasihan… tak satupun yang memperhatikan dirinya yang semakin kumal dan lusuh dibanjiri keringat dengan aroma yang mematikan. Konon kabarnya, si Dani masih keturunan yang ke sebelas dari Eyang Sinto Gendeng yang bau pesing dan selalu ngompol dicelana itu. Katanya lagi, Dani adalah cucu turun-temurun dari hasil perselingkuhannya dengan si Dewa Kentut Bau Keringat Sakti. Benar tidaknya, belum ada klarifikasi dari Bastian Tito sendiri. Tapi, kalo dari segi bau-bauan sepertinya memang ada kecocokan.
“aduh… lagi-lagi harus antri”
Dani menggerutu melihat mesin ATM didepannya yang sudah diantri banyak orang. Yaaah… mau tak mau harus antri deh. Harus gimana lagi, uang yang tersisa dikocek Dani cuma beberapa lembar uang ribuan yang sudah sangat lusuh. Kadang Dani berpikir ingin cari kerja saja daripada kuliah yang tentunya akan membutuhkan biaya yang banyak. Tapi mau kerja apa?… jadi kuli bangunan kayaknya dia nggak kuat. Badannya yang kecil dan tenaga yang nggak seberapa, apa mau orang mempekerjakan dia?. Mau kerja di perusahaan, nggak ada satupun lowongan buat Dani yang punya pendidikan hanya sebatas SMA. Ah… andai saja ayahnya seorang konglomerat, mungkin kehidupannya akan lain. Tapi Dani juga bukan dari golongan proletar yang harus mengemis atau mengorek-ngorek tong sampah untuk mencari makan. Ia adalah golongan orang kebanyakan. Miskin nggak, kaya juga nggak. Dani nggak pernah punya niat jadi kaum bourjuis, tapi juga nggak pengen jadi proletar.
Baru saja Dani mengeluarkan dompet dari sakunya, seorang gadis berambut sebahu tegak mengantri disampingnya. Dani melongok kayak sapi ompong. Gadis itu benar-benar cantik dan memukau perhatiannya. Bibirnya yang mancung,..hidungnya yang tipis,…kulit terurai lurus hitam mengkilat,…rambutnya yang putih mulus, dan muka berbaris rata, begitu sempurna dengan sepasang lesung pipit di bola matanya yang tebal (kayaknya terbalik-balik ya). Yaaah… kecantikannya begitu susah untuk diungkapkan dengan kata-kata. Dani terpesona…
UPSS!! Sebuah senyum yang indah itu diarahkan kepadanya. Dani tersipu-sipu malu. “hei… lagi ngapain disini” si cantik angkat bicara. Baru saja Dani ingin bicara, tiba-tiba seseorang dibelakangnya menjawab.
“ah… nggak ngapa-ngapain. Kebetulan lewat doang, sambil ngecek kiriman, kamu dari mana aja…”
yah… ternyata yang dimaksud bukanlah Dani. Seorang gadis dengan penampilan tomboy di belakang Dani segera menghampiri si cantik itu. Kali ini Dani bukan lagi tersipu-sipu malu, tetapi betul-betul MALU ABIS. Mukanya tak ubahnya seperti udang rebus dikasih saos trus di cat ama spidol warna merah. Takut ketahuan kalo dia lagi ke ge er-an, secepat kilat Dani mengalihkan senyum sambil melambaikan tangan ke-arah mamang tukang bakso yang lagi nunggu pembeli. Yang disenyumin malah kebingungan. “aduh…jadi salah tingkah nih..” pikir Dani. Tapi sekali-sekali matanya masih memperhatikan si cantik itu, berharap semoga diajak bicara atau sekedar diberi senyuman.
“lagi belanja… buat keperluan sehari-hari. Kok nggak bilang sih kalo mau kesini, kalo tau kamu mau kesini, mending tadi berangkatnya bareng…” jawab si cantik.
“sorry YU… tadi gue buru-buru. Adik sepupu gue masuk rumah sakit karena kecelakaan”
“ohh,… jadi si cantik itu namanya YU. Yu siapa ya…yuli, yuni, mbak yu, yuyun, atau…” pikir Dani yang sedari tadi asyik nguping pembicaraan.
“sekarang gimana kabarnya sepupumu itu…? Udah baikan..?” tanya si cantik lagi.
“yah… sekarang udah sadar, nggak parah kok. cuma lecet doang. Oh ya,… aku mau kerumah Pak De. Ntar kalo kamu pulang, bilang sama ibu kost aku nginap di tempat Pak De. Trus, tolong jemuranku diangkat ya,…oke Yu, aku duluan” si tomboy pergi setelah menyerahkan anak kuncinya. Ternyata mereka teman satu kost.
Tinggal si cantik sendirian. Dani sesekali masih mencuri-curi pandang sambil memamerkan senyumnya ke arah si cantik. Tapi orang yang dimaksud tidak memperhatikan sama sekali. Tinggallah Dani senyum-senyum sendiri kayak orang gila. Duh… kasihan ya.
Baru saja Dani mau melangkah ke ruang ATM, tiba-tiba si cantik menyela.
“Kak… boleh saya duluan ya…? Soalnya mau buru-buru nih..” pintanya.
“Oh… silahkan-silahkan. Nggak apa-apa kok” Dani mempersilahkan dengan hati berbunga-bunga. Si cantik buru-buru masuk ke dalam. Sambil menunggu, Dani terus memikirkan bagaimana bisa berkenalan dengan si cantik yang betul-betul mencuri perhatiannya itu. Entah mengapa Dani bisa begitu terpesona.
“makasih ya kak… kakak baik banget deh…” kata si cantik sambil tersenyum manis begitu keluar dari ruang ATM.
“ah… biasa aja. Sesama manusia kan harus saling tolong menolong…” katanya diplomatis. Sok hero banget.
Si cantik lagi-lagi tersenyum manis. “saya permisi duluan ya,… sekali lagi trima kasih buat antriannya…”
Aduuh… keburu pergi deh. Mata Dani terus mengekor punggung si cantik itu dengan penasaran. “hilang sudah bidadariku…” pikirnya.
“Heei… buruan dong!! Mau masuk nggak lu…” seorang bapak-bapak yang dari tadi sudah lama mengantri membentak mengingatkan Dani. Cepat-cepat Dani masuk kedalam. Sesudah mengambil uang, setengah berlari Dani menyusul kearah si cantik. Tapi yang dicari sudah tak kelihatan lagi. Hilang entah kemana.
Dengan langkah gontai Dani memasuki Ramayana Mall buat beli keperluan sehari-hari, mulai dari sabun, deterjen, pasta gigi, korek telinga, dan beberapa bungkus supermi dan coffemix kesukaannya. Begitulah kehidupan anak kost yang sarat dengan kemandirian. Apalagi bagi Dani yang orang tuanya bukanlah seorang konglomerat, otomatis harus mengirit setiap pengeluaran. Hidup hemat mau tak mau harus dilakukan. Misalnya; demi menghemat deterjen, maka semua pakaian belum boleh dicuci sebelum lima hari pemakaian, dan belum boleh dicuci jika tumpukan pakaian kotor belum sampai satu ember. Dari itu Dani harus bersikap kreatif dalam mengerjakan segala hal (maksudnya kere aktif).
Entah sengaja atau tidak, sekilas Dani menangkap sesosok bayangan yang baru saja ia cari-cari. Tampak dari kejauhan si cantik sedang memilih-milih sesuatu yang akan dibeli. Dengan tergesa-gesa, Dani segera menuju ke arah si cantik, hingga tanpa disadari dari arah kiri seorang anak muda yang sedang memperhatikan sederetan guci-guci hias berjalan mundur perlahan, dan….
BRAAK!!
PRAANG!!
Dani menabrak pemuda tersebut hingga tersungkur menubruk sederetan guci. Seorang pemuda berambut gondrong dengan kacamata minus tampak terhuyung-huyung diantara pecahan-pecahan guci antik. Agak sedikit gelagapan dia ketika melihat beberapa buah guci sudah berserakan di sekelilingnya.
“hei… bangsat!! Di mana mata lu sialan…lihat-lihat dong kalau jalan!!” semprot si kacamata sambil berusaha bangkit.
“SOMPRET!! Lu yang salah,… jalan kok kayak undur-undur. Emang ini jalan nenek moyangmu” balas Dani nggak mau kalah. Semua barang belanjaannya berserakan nggak karuan.
“Eh… bukannya minta maaf, malah nyalahin orang… udah berani lu ya, pokoknya gue nggak mau tanggung jawab. Jelas-jelas lu yang salah..” sentaknya lagi.
“Enak saja, yang mecahin guci-guci itu kan kamu, ngapain juga gue yang tanggung jawab. Gue kagak mau tau, itu urusan lu…”
Suasana semakin panas. Serentak semua perhatian tertuju kepada mereka berdua yang sedang adu mulut, sementara dari kejauhan petugas keamanan tampak berlari mendekat.
“Nggak bisa gitu, kamu mesti tanggung jawab dong, kalo kamu nggak nabrak aku, nggak bakalan kayak gini urusannya. pokoknya lu yang selesaikan semua urusan. Gue mau pergi…” kata pemuda itu sambil ngeloyor begitu saja.
“Gila, kamu pikir bisa begitu heh… kalo kamu pergi, gue juga nggak mau tanggung jawab…” bentak Dani sambil mencengkram baju si pemuda.
“hei… apa-apaan lu, kalo kamu juga nggak mau tanggung jawab, ya udah kita pergi aja sekalian….” Katanya sambil menepiskan tangan Dani, dan kemudian lari sekencang-kencangnya dan menghilang ditengah kerumunan orang-orang yang sedang berbelanja.
Dari jauh, tampak beberapa petugas keamanan sudah semakin mendekat. “gila….berabe nih urusan…..”
Tanpa pikir panjang lagi Dani langsung mengendap-endap dibalik lemari-lemari pajangan dan untuk selanjutnya ambil langkah seribu.
“HEY.. jangan lari…”
beberapa petugas keamanan mulai berpencar mengejar. Dani semakin panik dan lari sekencang-kencangnya. Untunglah suasana Ramayana saat itu sangat ramai, sehingga menyulitkan petugas keamanan untuk mengejar. Dengan sigap Dani menghilang diantara para pengunjung dan berhasil melewati eskalator.
“kita kejar ke arah sana…kalian berdua kejar yang satu lagi, yang pakai kacamata” seorang petugas keamanan memberi komando kepada beberapa orang temannya. Dani semakin panik. Ia bersembunyi di antara beberapa pajangan baju yang bergantungan untuk mengelabui. si pengejar mulai kehilangan arah dan celingak-clinguk mencari buronannya. Dengan mengendap-endap Dani terus menuju ke arah pintu keluar. Dani menyelinap memanfaatkan keramaian mall. Sementara di pintu exit sudah ditunggu beberapa petugas keamanan.
“mati aku….”
Untunglah Dani melihat seorang ibu tua yang sedang kesusahan membawa barang-barang belanjaan lewat didepannya. Sebuah ide yang bagus.
“biar saya yang bawa bu….” Dani menawarkan diri.
“oh… anak yang baik, trimakasih sudah mau menolong” kata sang ibu sambil menyerahkan beberapa barang belanjaannya.
Dani mengikuti ibu itu dari belakang sambil sekali-sekali mengajaknya mengobrol, seakan sudah lama kenal, sementara ia terus berusaha menyembunyikan wajahnya.
BERHASIL….!! Beberapa petugas keamanan tidak mengenalinya sama sekali.
“ibu pulangnya kemana?..naik apa…” kata Dani.
“Kaliurang,… ibu bawa mobil sendiri. Kamu mau kemana?, kalau arahnya sama, naik mobil ibu saja. Hitung-hitung hemat ongkos tho…! eh namamu siapa..? biar ibu enak manggilnya”
“nama saya Dani… tinggal di maguwoharjo, biar saya naik bus aja bu, soalnya mau mampir dulu ke Bringharjo…nggak langsung pulang”
Dani memasukkan barang-barang belanjaan ke dalam bagasi. “saya mau langsung permisi pulang bu,…” pamitnya.
“benar nih nggak mau pulang bareng sama ibu….” Si ibu menawarkan. Dani menggeleng.
“trimakasih ya nak Dani, …udah nolong ibu, oh ya… ini kartu alamat ibu, kalau ke kaliurang mampir ke rumah…ibu tunggu lho”
Sementara itu tampak beberapa petugas security berkeliling kesana kemari di ikuti tiga orang polisi berseragam lengkap. Dani segera pamit dan langsung pergi menjauh, menyelinap diantara kerumunan. Setengah berlari, Dani menyisiri trotoar menuju ke alun-alun malioboro dan langsung mencegat sebuah bus KOPAJA yang melintas.
HUUP…Dani meloncat ke dalam bus yang berjalan perlahan. “hampir saja…” pikirnya.
Sambil ngos-ngosan, Dani berjalan ke arah bangku yang masih kosong di belakang sopir. Seseorang yang duduk disebelahnya tampak asyik membaca sebuah majalah. Dani segera menghempaskan pantatnya yang sedari tadi sudah terasa letih sekali. Tampaknya hari ini betul-betul sial. Tapi kayaknya nggak sial betul, karena perempuan yang sedang asik membaca majalah disebelahnya adalah si cantik yang dari tadi dicari-cari. Wow… Dani sangat terkejut dan senang ketika tau siapa orang yang duduk disebelahnya.
“Eh… ketemu lagi ya, udah selesai belanjanya…?” sapa Dani sok Akrab. Si cantik menoleh dan sedikit terkejut.
“Kakak yang tadi ketemu di ATM ya….?”
Dani mengangguk tersenyum. Si cantik balas tersenyum memamerkan lesung pipit yang manis dipipinya yang mulus tanpa jerawat itu. Beautifulnya perfect banget deh.
“iya nih… baru selesai belanja. Sekarang mau pulang. Kok bisa-bisanya ya kita ketemu lagi. Kakak mau pulang kemana?”
“panggil saja aku Dani, aku mau pulang ke maguwo, kebetulan ngekosnya disana. Adek sendiri mau kemana? Oh ya… kalau boleh tau namanya siapa ya…?”
“kebetulan kalo gitu, saya juga ngekost di maguwo. Kost putri Kunti di pugeran. Namaku Ayu Dyah Pitaloka” si cantik memperkenalkan diri.
“berarti kita tetangga dong. Aku juga tinggal di pugeran. Kostnya mbak Harni. Tapi aku baru dua bulan di Djogja. Baru aja mau masuk kuliah. Ayu juga masih kuliah ya..?” tanya Dani lagi.
“sama,… aku juga baru mau masuk kuliah, di fakultas teknik UPN jurusan TI. Kak Dani kuliahnya dimana…?”
Wow… Kak Dani, sebutan yang sangat indah….
“di UII fakultas ekonomi jurusan Akuntansi, biasa… mau jadi calon akuntan. Ntar kalo udah punya perusahaan nggak susah-susah ngurus uangnya, he he…ngomong-ngomong Ayu asalnya dari mana? Asli jogja atau luar jogja?”
“Klaten, kalo kak Dani?”
Lagi-lagi kak Dani… sebutan itu betul-betul membuat Dani melayang.
“kalo aku asalnya sangat jauh dari sini, aku dari sumatra. Tepatnya di Ranau Sumatra Selatan. Ayu udah pernah kesana?”
Ayu menggeleng.
“mau ajak Ayu kesana?…” tanya Ayu tersenyum.
“why not, kalo kamu mau kapan-kapan aku ajak Ayu kesana. Pokoknya nggak bakalan rugi deh, dijamin betah. Udara yang sejuk, pepohonan yang rindang, berkeliling-keliling disekitar danau sambil memancing..Uh…. Pasti seru” Dani mempromosikan.
Percakapan demi percakapan yang sekali-sekali ditingkahi dengan canda tawa membuat suasana tambah akrab. Apalagi senyum Ayu yang begitu indah membuat Dani semakin betah buat ngocol yang lucu-lucu. Sebuah persahabatan yang baru saja terjalin tampak semakin erat. Persahabatan yang pasti akan mengukir kenangan indah disetiap waktunya. Persahabatan yang selalu dilengkapi dengan canda tawa, kebahagian, tangis sedih, dan kedukaan. Persahabatan yang selalu timbul tenggelam seperti matahari kala pagi dan senja. Tetapi yang pasti, setiap persahabatan adalah sebuah pertalian hati yang akan menjadi benang kasih sayang, dan kadangkala begitu susah untuk dibedakan dengan cinta.
Selasa, 17 November 2009
MUTIARA DALAM KATA
Seberapa besar kumencintainya???
Izinkan aku menggambarkan bilangannya untukmu..
Cintaku sebanyak bilangan nafas dan sejauh kaki melangkah
Cintaku memenuhi hari-hari
Aku mengejarnya dengan cinta karena kewajiban dan
Tugasku adalah memberi cinta sebagaimana laki-laki yang selalu mengejar perempuan untuk mengambil haknya.
Kutuliskan cinta putih seputih dan sesuci hamba Tuhan dengan sholatnya
Kusenandungkan kesetiaan dan cinta yang selalu pasang
Kusematkan kepercayaan dan Iman masa kecil:Biru dan lugu
Kepada orang-orang suci yang beranjak pergi
Membawa air mata dan senyumku
Bila kelak Tuhan menghendaki,
Cintaku kan lebih suci setelah aku mati
Cintaku kan lebih agung setelah nyawaku terapung
Cintaku kan lebih subur saat jasadtelah lelap diliang kubur
Sabtu, 07 November 2009
LIMA KALIMAT UNTUK BANGSA INDONESIA
1.KETUHANAN YANG MAHA ESA
2.KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
3.PERSATUAN INDONESIA
4.KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN
5.KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
Masih ingatkah kapan kita terakhir kali mengucapkan lima kalimat diatas?
Aku mengenal kelima kalimat diatas ketika berada dibangku kelas tiga SD.
Sebagai bocaah ingusan pantaslah jika aku tak mampu menelaah apa maksud dari kelima kalimat tersebut,selain untuk aku hapal karena ada tugas sebagai petugas pembaca teks pancasila kala upacara rutin hari senin disekolah.
Tapi bagi kita manusia dewasa,yang mampu mengerti dan memahami kelima kalimat diatas.Sekarang, tak ada ubahnya dengan siswa SD kelas tiga,yang menjadikan kelima kalimat tersebut hanya sebagai pelengkap dalam upacara bendera.
Seharusnya kita miris dengan keadaan ini,karena kelupaan kita untuk selalu memahami kelima kalimat tersebut menjadikan bangsa kita terpuruk tanpa daya.Bukan karena jajahan bangsa lain,hanya karena kelupaan kita terhadap pemahaman kelima kalimat itu.
Apakah benar kita tak dapat menangkap apa maksud dari kelima kalimat tersebut?
Orang sebelum kita menjadikan kelima kalimat tersebut sebagai pedoman jiwa seluruh rakyat Indonesia.Sedangkan kita hanya malalaikannya.Meninggalkan nilai-nilai luhur dari setiap maksudnya.
Menyinggungnya saja kita akan ditertawakan!!
Kerakusan,ketidakpedulian,keinginan akan kekuasaan...pelan tapi pasti akan mampu merobohkan bumi pertiwi ini!!!!
Seperti saat ini,saat dimana isi pancasila tak pernah diperhitungkan.
Aku.,.Hanya berharap anak bangsaku mau sedikit memikirkannya.
Agar tak lagi ada anak bangsa yang menjadi koruptor.
Agar tak ada lagi anak bangsa yang menjadi tunggangan para pecundang
Agar tak ada lagi yang menghalalkan cara apapun demi kursi kekuasaan
Ah...mungkin juga kalian menertawaiku menulis paragraf ini.,.,
melihatku seperti pelawak yang mencoba menggurui para manusia dewasa yang berkebangsaan Indonesia.
Jayalah Indonesiaku...
Pancasila Ideologiku...
DAN ENGKAU SIMBOL GARUDA ,SELAYAKNYA BENDA MATI LAINNYA,HANYA TERONGGOK DIMANA-MANA TANPA MAMPU MENERANGKAN APA ARTIMU UNTUK INDONESIA........
Sabtu, 24 Oktober 2009
tentang cinta
Panjang sudah langkah kaki mengayun, dan telah berhenti beberapa kali di setiap persimpangan jalan. Dunia ini tidaklah begitu luas, dan cinta itu sangatlah luas melampaui samudera hingga tak ada jarak bagi kita. Dan sekarang aku telah menemukan cahayamu meski engkau jauh. Seperti nakhoda menemukan bintang yang menuntun biduk ke pelabuhan impiannya. Biduk ini semakin dekat, dan akan menghampiri jika seandainya nanti tak kan ada ombak yang akan memutar haluannya. Ataupun badai besar yang justru kan menghancurkannya. Tapi seperti Columbus yang mengimpikan india, dan terdampar di pulau yang lain, Tetap saja ia berkata, bahwa ia telah menemukannya. Impian itu tak kan berubah meskipun kenyataan telah membalikkanya.
Aku tak perduli, dan aku mencintaimu. Bagiku rasa ini anugrah dan aku menikmatinya. Tentu tak mudah bagi kita untuk mewujudkan semua. Tapi aku telah menemukan cahayamu, kemudi ini pun telah hampir pasti mendapatkan haluan yang jelas. Lelah sudah petualangan dan aku ingin cari tempat untuk bisa melepaskan lelahku. Tentu itu dibahumu. Karena hanya bahumu yang mampu menopang tunduknya kepalaku yang penuh ego ini. Kamu telah menaklukkan aku, dan kamu pula yang telah membangkitkan kematian cinta yang dulunya hanya tinggal sisa. Aku telah mencintaimu…..
Rabu, 02 September 2009
BOCAH MISTERIUS
Yah..Bagaimana tidak menyebalkan,anak itu menggoda dengan berjalan kesana kemari sambil tangan kanannya memegang roti isi daging yang tampak berwarna coklat menyala.Sementara tangan kirinya memegang Es Kelapa,lengkap dengan butiran-butiran air yang mengembun diplastik pembungkus mempertontonkan kesegarannya saat diteguk.
Pemandangan tersebut menjadi hal biasa bila orang-orang dikampung Ketapang melihatnya bukan kala berpuasa.tapi ini justru terjadi ditengah hari pada bulan puasa!bulan ketika hampir seluruh warga menahan lapar dan haus.Dan tentu saja roti berisikan daging dan Es kelapa itu sangatlah menggoda.
pemandangan itu semakin terasa menggoda,karna kebetulan dalam tiga hari semenjak kemunculan bocah itu,sengatan matahari dikampung Ketapang terasa lebih menyengat.
Seorang luqman,yang juga warga kampung Ketapang mendapat laporan dari warga tentang kemunculan bocah itu yang nota bene bukan termasuk warga dari kampung Ketapang.
Warga tidak berani merlarang bocah itu disaat memamerkan kenikmatan dua jenis makanan yang memang sangat menggoda iman.
Pernah ada salah seorang warga yang menegurnya,tapi seorang warga itu dibuat takut oleh seorang yang hanya berstatus bocah itu.
Setiap dilarang bocah itu akan mendengus dengan kilatan tatapan mata yang bisa membuat orang bergidik takut.
Luqman memutuskan untuk menunggu kehadiran bocah itu.Menurut info dari warga,beberapa hari ini bocah itu muncul dikala ba'da Dhuhur,muncul dengan misterius,berpakaian lusuh dengan kedua tangan memegang makanan yang mampu menggoda warga kampung yang sedang berpuasa.
Tidak lama Luqman menunggu,bocah misterius pun hadir dengan kebiasaannya,berlari-lari kecil diselangi meminum dengan wajah merasakan nikmatnya Es kelapa.Tingkah bocah itu memang jelas membuat orang yang melihatnya menelan ludah..
Luqman menghampiri bocah itu dan menegurnya,bukanya sibocah takut akan teguran Luqman,tetapi membalas dengan tatapan tajam dan seakan melotot menantang.
"Bismillah.."ucap Luqman mencengkram lengan bocah itu,Menguatkan mentalnya untuk mencari tahu apa maksud dari kelakuan bocah itu,dan mencari tahu dari mana ia berasal.Basmalah yang diucapkan Luqman membuat seorang bocah kecil berumur sekitar sepuluh tahun itu menurut dikala lukman melangkah membawanya masuk kedalam rumahnya.
"Ada apa tuan melarang saya meminum Es Kelapa dan memakan roti isi daging ini?Bukankah ini kepunyaan saya?"tanya bocah itu seakan dapat membaca pertanyaan yang masih bersarang dibenak Luqman.
Matanya masih dengan tajam menatap kearah Luqman..
"Maaf ya,karna itu kau lakukan dibulan puasa,dan kamu juga seharusnya ikut berpuasa kan?"tanya Luqman dengan suara halus.
Sebelum Luqman melanjutkan beberapa pertanyaan,bocah itu berdiri dengan tatapan lebih tajam menatap Luqman.
"Itukan yang selama ini kalian lakukan kepada kami semua!bukankah kalian yang lebih sering melakukan ini ketimbang saya?
Kalian selalu mempertontonkan kemewahan, ketika kami hidup dibawah garis kemiskinan pada sebelas bulan diluar bulan puasa!!!.
Bukankah kalian yang sering melupakan kami yang kelaparan?kalianlah yang selalu menimbun harta sebanyak-banyaknya dan melupakan kami yang mempunyai hak atas harta kalian.
Bukankah kalian yang selalu tertawa dan melupakan kami yang sedang menangis?
Bukankah kalian yang selalu berobat mahal saat sedikit saja sakit menyerang,dan kalian tanpa peduli kepada kami yang mengerang kesakitan sampai ajal tiba merenggut nyawa.
Bukankah bulan puasa hanya pergeseran waktu saja yang mengharuskan kalian menahan lapar dan haus dikala siang?Dan apa yang terjadi dikala beduq magrib tiba?dengan rakusnya kalian menyantap dan meminum!!!"ucap si bocah tanpa ada sela buat luqman berucap sepatah kata pun..
Dengan suara memelas dan tatapan mata sendu si bocah melanjutkan perkatanyaannya yang mampu membuat Luqman diam dan tertegun,seakan perkataannya adalah cambuk yang seketika melecut hatinya..
"Ketahuilah tuan..Kami ini berpuasa tanpa ujung,kami senantiasa berpuasa tidak terkecuali untuk bulan selain ramadhan,lantaran memang tak ada makanan yang bisa kami makan.
Sementara tuan hanya berpuasa disepanjang siang dibulan ramadhan saja.
Dan ketahuilah..Kalianlah yang menyakiti perasaan kami dengan berpakaian yang luar biasa mewah dan menyantap makanan beraneka ragam dengan segala kenikmatannya disaat idhul fitri tiba?
Sebelas bulan kalian tertawa saat kami menangis.
kalianlah yang melupakan kami
kalianlah yang selalu menggoda kami,selama dua belas bulan tanpa terkecuali bulan ramadhan ini.
Apa yang saya lakukan saat ini adalah yang kalian lakukan kepada kami orang-orang kecil selama dua belas bulan.
Sadarkah tuan akan ketidak abadian harta?
sadarkah tuan pabila kalian tertawa dan telah melupakan kami yang seharusnya kalian ingat??
Kalian berlebihan bukan hanya dalam harta,tapi juga dosa dan bermaksiat!!!!!tahukah tuan bahwa adzab yang kuasa bisa datang kapan saja?
Tuan..Jangan merasa aman lantaran kaki masih menginjak bumi.
Tuan..Jangan merasa perut kan kenyang dengan simpanan pangan untuk waktu setahun kedepan.
Jangan pernah merasa jika matahari tak kan pernah terbit dari ufuk barat!!!!"ucap sang bocah..
Kalimat demi kalimat sang bocah menghantam akal Luqman,memaksanya untuk berpikir dan berpikir akan kebenaran semua ucapan sang bocah!
Dan tanpa berkata lagi bocah itu pergi..
Luqman yang tersadar segera berdiri berlari keluar berusaha mencari bocah tadi..
Tapi hanya keheranan yang didapat Lukman ,karna sang bocah raib seperti tertelan bumi.bahkan beberapa warga yang menunggu didepan rumah Luqman pun tak melihat keberadaan bocah itu keluar dari rumah Luqman..
Tulisan ini saya ambil dari tulisan seorang teman,
apa yang kawan-kawan rasakan setelah membacanya?benarkah semua yang dikatakan sang bocah misterius itu?
Entahlah, cerita diatas benar atau tidak atas kemunculan SiBocah,tapi pesan yang disampaikan sang bocah adalah suatu kebenaran.
Kebenaran akan butanya kita kepada mereka yang terpinggirkan,kebenaran akan butanya kita kepada keadaan mereka yang terkesampingkan,butanya kita kepada keadaan mereka,saudara kita yang membutuhkan...!!!!Subhanallohh...
Senin, 30 Maret 2009
MENDAKI MIMPI 4
menjadi tkw paling enak adalah diHongkong,itu menurut kebanyakan pendapat orang dibanding menjadi tkw di malaysia Singapura dan Arab Saudi.Kami diHongkong lebih terjamin keamanannya disamping gaji yang lebih tinggi dan jatah libur. Tapi diHongkong banyak juga yang tak mendapatkan gaji standart atau libur. Kejadian itu banyak terjadi kepada para tkw yang yang baru pertama kali datang. Tak luput seperti aku dahulu, kami tak bisa meminta hak kami sesuai kontrak kerja karna agensi lah yang menyetujui perjanjian ilegal itu dengan majikan. Tapi setelah finish kontrak kita para tkw bisa mencari job kerja baru dengan persyaratan sesuai kontrak yaitu gaji full dan jatah libur seminggu sekali ditambah jatah libur umum.Dan pada kontrak kerja kedua tak ada yang namanya potong gaji,jika kita memperbarui kontrak kerja diHongkong. kami hanya membayar biaya pengurusan kepada agensi yang lumayan mahal juga, akan lebih murah jika kita mengurus sendiri kontrak kerja baru, tapi susahnya minta ampun ,ruwet mbulet dan mulek hehehe...
Sebenarnya dalam pengurusan kontrak kerja pemerintah hongkong hanya menetapkan biaya hanya 10% dari gaji sebulan tkw.Mahal hanya biaya buat agen. Jadi kayalah yang jadi agenn
Orang yang tak tau pasti akan mengira menjadi tkw diHongkong memang enak hehehe. Karna pendapat itulah banyak juga gadis-gadis tak ketinggalan para ibu-ibu ngantri pengen jadi tkw diHongkong.Perkiraan mereka dihongkong sini pekerjaan santai dengan gaji besar.
Pendapat diatas sebenarnya salah besar.Disini kami para tkw yang mendapat julukan besar PENAMBAH DEVISA NEGARA bekerja penuh dengan perjuangan heheheh{kaya pahlawan revolusi aja nii}
Kita disini URA MUNG SUKUR NGEPEL DAPAT DUIT...hehehehe
Jauh dari keluarga itu sangatlah memberatkan dengan beban kerja yang berjalan sampai 17 jam atau kadang malah lebih,ditambah pula beban jika majikan ngambek tanpa alasan jelas alias seenak udel aja...
Sebenarnya keadaan kami para tkw yang berada dirantau jauh dari kata damai, hari-hari terasa dikejar-kejar belanda seperti jaman penjajahan dulu.. Tapi kami slalu menguatkan hati menghibur diri sendiri
Menangis dibuat tertawa sedih dibuat gembira dan lelah dibuat kuat...
Yuli...adalah tetangga dikampungku. dDa adalah orang satu kampung yang kutemui diHongkong untuk pertama kalinya.Pertemuan kami yang tak sengaja membuatku betah bekerja dihongkong tentunya juga berkat sahabat tercintaku yang satunya Wiwin.Kami bertiga sangatlah dekat melebihi saudara.Hari-hari menyesakkan kami lalui dengan saling menghibur dan mendukung. Kami pun bersumpah untuk menjadi sahabat terbaik dimuka bumi ini hehehe...
Setelah berikrar kami pun mengganti nama panggilan kami dengan nama yang jauh dari keglamoran AKU FITRI MENJADI LEGINI,YULI MENJADI SEMI DAN WIWIN MENJADI INEM dan nama-nama itulah yang tetap kami pakai sampai sekarang kecuali Yuli Semi, Dia telah mendahului kami berpulang kehadirat yang Maha Kuasa.Menyisakan kerinduan mendalam pada diriku dan Inem.kerinduan sahabat sehati
"Ni... siap urung???? tanya Semi yang menelpon hp selularku
"Kebiasan kami yang agak gila yaitu adu gosok gigi.
" siap Mi... tunggu aku nelpon Inem"jawabku dan mengaktifkan call waiting lalu menelpon Inem.
"Nem... siap rung?? "tanyaku yang pada Inem
"Siap Ni...mana Semi??"
" Bentar aku sambungin" dan kutekan pengaktipan konferens call
Kami.. tiga trio kwek kwek saling siaga,tangan kiri memegang ponsel dan menempelkannya ketelinga kiri juga,sedangkan tangan kanan memegang sikat gigi dan menghadapkan kemulut
"....Siaaaaapppppp....'Suara kami serempak dalam 3 tempat yang berbeda..
"Jiuzzzzzzz...." Suara pengganti tembakan pistol sebagai tanda perlombaan dimulai...
Sokkkkokokoksokkkosokosoksokoskokosokkosokkososk......Suara adu gosok gigi kami memekakkan telinga dan setelahnya... Kami tiga bersaudara seia sekata, seiya serasa dan seia sehati akan tertawa girang layaknya orang yang sakit jiwa..hehehgehe
Entah kenapa kebiasaan balap gosok gigi itu kami lestarikan hingga lima tahun lebih. Dan setahun ini terhenti
Dikala waktu tidur tiba.. Kami babu cerdik dengan sangat tangkas menyamber telpon rumah milik majikan,begitu pula dengan Inem.Berbeda dengan Semi yang bisa secara bebas memakai telpon rumah Aku dan Inem dengan acara sembunyi-bunyi memakai telpon rumah. Kenapa kami memilih telpon rumah???Padahal jika ketahuan majikan pastilah akibatnya bisa diinterminit alias dipulangkan keindo.Sistem bayar telpon selular mahal ,ditelpon atau menelpon pulsa jalan trus...Tapi jika telpon rumah dipake ga dipake bayarnya ya tetap.
Tiap malam kami bertiga menghabiskan separuh waktu tidur kami hanya untuk mengobrol dan bercanda tentunya lewat telpon rumah itu.Padahal kami mendapat jatah tidur hanya enam jam.Selama lima tahun juga kebiasaan itu kami budidayakan.Tidur hanya sekitar tiga jam ,tapi hebatnya kami bertiga tak ada satu pun yang kurang darah hehehe... Malahan bangun tidur seger banget{hehehe boong ahhh...}
Massss sayangggg....Emmmmuuuaaacchhhh
aku selimutin yahh.....Aku cium emmmuaaacchhh..."ucap inem yang membuat Aku dan Semi diserang seribu keheranannn
"Niiiiiii.... Inem ngelindur{ngigau}"ucap Semi sambil cekikikan..
"Neneng mi.Edingagi gelun{diam mi. dengarin dulu}."Kataku pada Semi
"He..ehh mass..Aku juga sayang sampean emmmmmuuaaacchhh emmuuaacchhhh...."Lanjut Inem mengigau untuk yang kedua kali..
Hahahaha mengingatnya kali ini aku sampai tertawa sendiri teman..Apalagi dikala itu. Aku dan Semi pun cekikikan dan cekikikan panjang kami menyadarkan Inem dari mimpi bercintanya hahahaha
"Nek opo rek??/{ada apa teman}Tanya Inem heran kepada kami...Entahlah kala itu dia sadar tidak tentang apa yang barusan terjadi padanya.
Lagi lagi aku yang sehebat Julia robert bersandiwara bak pemain dramaradio menirukan igauan Inem yang pertama
"Massssssssss.... Sayangggggg Aku selimutin yaaa...Aku ciumm emmuacchh emuachhhh....''hihihih
dan semi yang tanpa diberi aba2 dengan sigapnya langsung menirukan igauan inem yang ke2
"He..Ehhh Massss Aku juga sayang sampean emmmmmmmuuuuaaccchhhhhh....."
Setelah itu Aku dan Semi pun tertawa begitu juga dengan Inem
Bukan tertawa terbahak-bahak teman, tapi tertawa yang tertahan
Tertawa yang bunyinya amatlah sangat mengerikan
karna lebih mirip ketawa kuda yang tercekik hihihkerikiiiiiikkkkikikikikikkkkkkkk hehehe maap kawan kesulitan bagiku untuk menuliskan bagaimana tawa kuda yang tercekik heeee
Kenangan indah lainnya dikala waktu libur kami terhabiskan didalam warnet karna hujan lebat.
Kami bertiga bukanlah cewek yang jago otak atik komputer,menyentuhnya saja hanya beberapa kali,itu pun waktu aku masih berstatuse menjadi murid teladan disebuah sltp kenamaan didesaku,ya ternamaan karna hanya ada satu buah sekolah sltp didesaku hehehehe.....
Chat bagi kami bagi kami bertiga yang hanya sebagai pemula adalah hiburan yang menyegarkan dan tentunya juga membuat ketagihan.Dari mencoba dan suka lalu jadilah kegemaran yang akhirnya membuat kami menjadi tiga dari sekaian banyak ABGC(anak bengal gila chatting)"maaf kak Za hehehe..pinjem nama genkmu".
Disebuah warnet Aku Yuli dan Semi menghabiskan seharian waktu libur yang terganggu oleh lebatnya hujan.warnet milik penduduk yang berkewarganegaraan pilipine waktu itu lumayan rame juga.Kami bertiga duduk sejajar.Dengan muka bloon on on on dan onnnnn kami mulai menyentuh tiap tombol dikeyboard tentunya dengan sangat hati-hati hehehehe
Setelah sukses masuk ke yahoo messenger kami pun masuk room mencari kenalan secara acak.Beberapa menit kemudian dengan sangat tumakninanya kami memelototi layar komputer tiba-tiba Semi memekik kaget,dia memanggilku tanpa mengalihkan pandangan matanya dari layar komputer.
"Ni...Lihat monitorku..
Akupun menoleh kelayar komputer semi
"Astagfirullohaladzimmmm...."Pekikku kaget hampir copo hati ini heheheheh.
Melihatku kaget,inem pun tertarik untuk melihat setan apa yang muncul dilayar komputer didepan Semi.
"Laailaahaillallaahhhh"..Ucap Inem entah kaget atau apa..?
"Cepet dihapus Mi,jangan sampai ketahuan banyak orang>"Ujar Inem memberi perintah bak seorang komandan bebek hehehe...
Semi yang langsung tanggap segera menggerakkan jari tangannya memencet tombol yang entah tidak tau untuk apa kegunaan tombol itu.Dan dalam hitungan satu detik!!!!!Celakalah teman...Gambar cam yang tadinya hanya sebesar foto ukuran 3R kini menjadi selebar ukuran layar komputer penuh.
Semi yang kaget bukan kepalang,langsung meloncat begitu pula dengan aku.Yang mengherankan adalah Inem yang tertawa melonglong panjang JAN MIRIP MAK LAMPIR TENAN(benar-benar mirip mak lampir hehehheh).
PEMBERITAHUAN ATAS APA YANG MUNCUL DILAYAR KOMPUTER:
Waktu chat hampir satu jam Semi mendapat sapaan dari orang bule yang entah berasal dari mana?
"ju tao Ni,pokok eng obuk eng pirang berarti ye bule(ga tau Ni...Pokoknya rambutnya pirang berarti ya bule)..."Jawab Semi agak dongkol
Awal mula bule itu bertanya kepada semi dengan bahasa resminya
BULE)"what youre name?".
SEMI)"Sammy".
Biyuh biyuhhhhhhhhhhhhh....nama Semi jadi Sammy!!!hihihihi
kalo namaku legini mungkin bisa diubah jadi Jeanny ya?Kalo Inem??Seumur umur ya tetep Inem hehehehe...
BULE)"Do you need a friends?"
SEMI)"Yezz'..
BULE)"Do you like talk about sex?"
SEMI)"Yezz"(tahukah kau kawan,padahal Semi tidaklah tau apa arti pertanyaan bule diatas)
BULE)"Do you want see my victim organ girl?"
Dan lagi-lagi Semi hanya menjawab dengan kata YEZZZ...
Beberapa menit kemudian tanpa diduga duga cam si bule berubah bentuk dari kepala berambut pirang menjadi benda aneh tegang berambut pula kwakakakkkkk...
Hahhh...Keadaan itulah yang membuat kami amat sangat terkejutkan hehhehehe..
Bagaimana tidak terkejutkan kami yang hanya berniat chat biasa malah disuguhi lawakan yang tak terkalah lucunya..Benda aneh hehehehe.
Itulah kawan beberapa dari kenangan indah dari kami tiga sahabat yang saling mencintai,mencintai diantara kami bukanlah mencintai layaknya lesbian atau semacamnya.Kami saling mencintai sebagai sesama manusia yang seharusnya harus saling menyayangi.Kami pun sering mendapat tuduhan sebagai pasangan lesbi,tapi kami tak pernah meributkan semua itu.Bagi kami.kami tahu apa yang terjadi pada kami dan kami yakin kami bukanlah orang yang berada dijalan yang salah.
mengenang semua itu membuatku ingin mengulangnya kembali.Tapi sayang..selain waktu yang tak mungkin kembali,satu dari kami bertiga telah berpulang kembali kepada Sang Ilahi.
Semi meninggal dunia pada tanggal 21 Februari 2008.
Dia divonis menderita kangker darah oleh dokter rumah sakit negeri Hongkong.
Entah mulai kapan penyakit ganas itu bersarang didalam tubuhnya yang mungil.Entah mengapa dia juga slalu menyembunyikan rasa sakitnya dari kami,meski kami tahu rasa sakit itu takkan mingkin bisa dibagi.tapi memang kenyataan itu sangatlah mengiris hati ku dan Inem.
Setelah hampir dua bulan Semi dirawat dirumah sakit,dengan berbagai perawatan dia berusaha untuk disembuhkan tapi kesehatannya tak ada kemajuan.Dan semangatnya pun kian hari kian melemah.Aku dan Inem pun tak pernah lelah memberi setitik kekuatan untuk Semi.Jujur teman Aku kala itu benar2 lelah akan bayangan kehilangan Semi.Meski aku dan Inem berharap kesembuhan Semi tapi pada akhirnya dokter pun angkat tangan.
"Ya Allohhh...Secepat inikah ku harus melepaskan sahabat ku tercinta itu?secepat inikah ku harus menutup rangkaian kisah yang masi kugumpal dalam alam mimpi?
Dan pada akhirnya kupun harus merelakan Semi diwaktu ia memutuskan untuk pulang kekampung halaman.Dengan menahan sakit yang teramat dia menumpang pesawat terbang,sendirian tanpa teman dia pun membawa pulang rasa sakit yang semakin memakan umurnya meninggalkan Hongkong yang kala itu terasa begitu menyesakkan.
"Tak sa sosah ni,degik ngko mule ka se kebesah ye dibik'en tadek kancane(tidak usah sedih Ni,natinya kupulang pada Yang Maha Besar juga sendiri ,g da temannya)"ucap Semi pelan yang tertangkap oleh telingaku dikala perjalannan ku mengantarkannya kebandara.
Jika bukan inem yang yang mengharapkanku untuk tidak nmenangis dihadapan Semi,mungkin kala itu aku tak bisa berhenti meraung layaknya aku diwaktu dulu ayahku meninggalkanku untuk selamanya.Aku dan Inem pun melepas Semi,saat itu aku berharap perpisahan itu bukan untuk selamanya...tapi,...
Setelah tiga bulan kemudian..
kabar buruk itu pun sampai ketelingaku.
"fit..Mbak yuline le sedeh,gelek gik laguh tadek'eng(fit..Mbak Yulinya telah tiada,tadi pagi wafatnya)"Kata ibuku lewat hubungan pesawat telpon.
Mendengar kabar dari ibuku kakiku pun terasa lemah,pikiranku kosong.
Tak berselang lama ku mendapat telpon dari Inem,Dia juga mengabarkan tentang kepergian Semi.
Trio kewek kewek yang selama ini mengarungi hari tanpa merasa letih,yang selalu gembira dalam saat susah dan selalu berbagi untuk semua telah kehilangan salah satu anggotanya.
kini setahun lebih luka kehilangan itu masi menganga.
Semi...Aku sangat merindukanmu
Dari sana..Alam yang jauh dari pandangan mata
Lihatlah aku sobat...
Aku menuliskan sebait cerita tentang kita,kisah indah kita,kisah yang takkan pernah terhapus oleh masa.
Tersenyumlah kawan..Karna ku dan Inem akan selalu menyimpan rasa setia padamu jua.
Berbahagialah kawan...Karna kami kedua hati yang mencintaimu berharap engkau mendapat tempat yang tenang dialam yang tak bisa terkelabuhi oleh waktu
Dan semoga engkau damai dihidup keduamu disana aminnn ya robbal alaminnn.